Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke wilayah Israel pada Sabtu malam, memicu rentetan ledakan yang mengguncang kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Yerusalem. Militer Israel mengonfirmasi bahwa ratusan rudal dan drone bersenjata melintas dari arah timur, menjadikan ini salah satu serangan langsung paling signifikan dari Iran terhadap wilayahnya.
Saksi mata melaporkan bahwa sirene peringatan terdengar hampir nonstop di beberapa wilayah, sementara sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, aktif menangkis sejumlah rudal yang masuk. Meski beberapa rudal berhasil dicegat, sejumlah ledakan tetap terjadi di permukiman sipil dan area infrastruktur utama.
Pemerintah Israel langsung menggelar rapat darurat keamanan nasional. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan respons militer cepat dan menyatakan bahwa Israel akan membalas dengan kekuatan penuh. “Kami tidak akan tinggal diam menghadapi agresi ini,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Iran mengklaim bahwa serangan ini merupakan balasan atas serangan udara Israel sebelumnya yang menewaskan beberapa perwira militer Iran di Damaskus. “Kami menjalankan hak membela diri terhadap tindakan teroris Israel,” tulis Kementerian Luar Negeri Iran melalui pernyataan publik.
Situasi ini meningkatkan ketegangan kawasan Timur Tengah secara drastis. Beberapa negara menyerukan agar kedua pihak menahan diri, sementara PBB mengagendakan pertemuan darurat Dewan Keamanan untuk merespons krisis ini.
Warga sipil di kedua negara kini hidup dalam ketakutan, sementara dunia memantau dengan cemas perkembangan selanjutnya. Serangan link medusa88 ini menunjukkan betapa cepat konflik regional bisa berubah menjadi perang terbuka, dengan dampak yang jauh melampaui batas geografis kedua negara.